Hampir semua manusia ciptaan
manusia diciptakan untuk mampu berbicara, namun ada pula yang tidak bisa
berbicara yaitu mereka yang tuna wicara atau tuna rungu. Setiap orang memiliki
kekhasannya dalam berbicara dengan orang lain serta orang itu memiliki dialek
yang bahkan bisa dibilang berbeda dengan orang lain. Misalkan saya dengan adik
saya pasti berbeda. Mungkin adik saya bicaranya lebih tegas karena dia seorang
laki-laki sedangkan saya lebih lembut. Manusia itu sendiri sudah bisa berbicara
sejak ia berumur 2 ataupun 3 tahun minimal hanya memanggil ayah atau ibunya dan
menurut penelitian yang saya baca bahwa tangisan itu saja sudah dianggap
sebagai bentuk bicara.
Menurut
KBBI bicara merupakan 1. akal budi;
pikiran: 2. perundingan: 3. beperkara; berurusan: 4. pertimbangan; pikiran;
pendapat: 5. berbahasa; berkata: 6. sedang dipakai untuk bercakap (dl telepon):
7. tanggung, tentu (pasti), sedangkan berbicara
merupakan 1. berkata; bercakap; berbahasa: 2. melahirkan pendapat (dng
perkataan, tulisan, dsb): 3. berunding; merundingkan: 4. digunakan untuk
(membunuh, melukai). Berbicara itu merupakan suatu keterampilan untuk
merangkai, menyusun dan mengeluarkan kata-kata secara teratur melalui lisan baik
spontan maupun tidak sehingga dapat dimengerti pendengarnya. Berbicara sebagai
rangkaian kata yang membutuhkan orang lain mengerti merupakan suatu komunikasi
sedangkan rangkaian kata yang tidak ada arti masih tetap dianggap sebagai
bicara namun bukan suatu komunikasi. Komunikasi membuat suatu jalinan dengan
orang lain sehingga ini menimbulkan suatu tata krama atau bahkan etika kita
berbicara dengan lawan bicara.
Nah
dalam berbicara nantinya yang sering digunakan adalah bahasa sebagai alat
komunikasi yang paling banyak digunakan. Bahasa bukan sekedar penunjuk asal,
sukunya namun merujuk pada percakapan (perkataan) yang baik, sopan santun,
serta penunjuk perangai serta tutur kata seseorang itu. Dijelaskan bahasa itu ditujukan atas sopan
santun, tutur yang membuktikan pentingnya kita menjaga cara kita berbicara.
Semakin tinggi pendidikan orang itu semakin tinggi pula etika berbicaranya. Hal
ini bisa dilihat dari seorang dosen yang akan menjaga cara ia berbicara di
depan umum dan ia akan menjaga setiap kata yang keluar karena ini menyangkut
profesi dia dan juga ia sudah mengetahui mana hal yang patut dan tidak patut,
sedangkan seorang tukang becak akan berbicaara apa adanya, nada yang keras agar
bisa didengar. Namun yang perlu kita ketahui bahwa berbicara itu HARUS
DIMENGERTI orang lain dengan ETIKA yang ada di daerah itu sendiri.
Beberapa hal yang perlu diketahui
dalam berbicara sebagai rujukan dalam etika berbicara (secara umum):
1.
Suara jelas namun tidak terlalu keras tidak juga pelan
2.
Tidak membentak lawan atau berbicara keras
3.
Tidak menyidir atau mencela lawan bicara
4.
Tidak sambil makan atau bahkan merokok
5.
Menatap lawan bicara
6.
Tidak mendominasi pembicaraan
7.
Bersikap ramah dan santun
8.
Memperhatikan lawan bicara
9.
Menyimak dan mendengarkan lawan bicara
10.
Hindari perdebatan yang tidak penting
11.
Berbicara sesuai fakta bukan mengada-ada
12.
Berbicara dengan bahasa yang dipahami audience
13.
Hindari perkataan kotor
14.
Tidak membicarakan kejelekan orang lain
15.
Tidak merasa paling pintar dan paling tinggi derajatnya
Sumber:
1. http://antoncharlianetika.blogspot.com/2014/01/etika-berbicara.html
2. http://www.google.com
3. KBBI
3. KBBI
Tidak ada komentar:
Posting Komentar