Jumat, 17 Juli 2015

Etika Berbicara Dengan Seseorang


          Hampir semua manusia ciptaan manusia diciptakan untuk mampu berbicara, namun ada pula yang tidak bisa berbicara yaitu mereka yang tuna wicara atau tuna rungu. Setiap orang memiliki kekhasannya dalam berbicara dengan orang lain serta orang itu memiliki dialek yang bahkan bisa dibilang berbeda dengan orang lain. Misalkan saya dengan adik saya pasti berbeda. Mungkin adik saya bicaranya lebih tegas karena dia seorang laki-laki sedangkan saya lebih lembut. Manusia itu sendiri sudah bisa berbicara sejak ia berumur 2 ataupun 3 tahun minimal hanya memanggil ayah atau ibunya dan menurut penelitian yang saya baca bahwa tangisan itu saja sudah dianggap sebagai bentuk bicara.
           Menurut KBBI bicara merupakan 1. akal budi; pikiran: 2. perundingan: 3. beperkara; berurusan: 4. pertimbangan; pikiran; pendapat: 5. berbahasa; berkata: 6. sedang dipakai untuk bercakap (dl telepon): 7. tanggung, tentu (pasti), sedangkan berbicara merupakan 1. berkata; bercakap; berbahasa: 2. melahirkan pendapat (dng perkataan, tulisan, dsb): 3. berunding; merundingkan: 4. digunakan untuk (membunuh, melukai). Berbicara itu merupakan suatu keterampilan untuk merangkai, menyusun dan mengeluarkan kata-kata secara teratur melalui lisan baik spontan maupun tidak sehingga dapat dimengerti pendengarnya. Berbicara sebagai rangkaian kata yang membutuhkan orang lain mengerti merupakan suatu komunikasi sedangkan rangkaian kata yang tidak ada arti masih tetap dianggap sebagai bicara namun bukan suatu komunikasi. Komunikasi membuat suatu jalinan dengan orang lain sehingga ini menimbulkan suatu tata krama atau bahkan etika kita berbicara dengan lawan bicara.
           Nah dalam berbicara nantinya yang sering digunakan adalah bahasa sebagai alat komunikasi yang paling banyak digunakan. Bahasa bukan sekedar penunjuk asal, sukunya namun merujuk pada percakapan (perkataan) yang baik, sopan santun, serta penunjuk perangai serta tutur kata seseorang itu.  Dijelaskan bahasa itu ditujukan atas sopan santun, tutur yang membuktikan pentingnya kita menjaga cara kita berbicara. Semakin tinggi pendidikan orang itu semakin tinggi pula etika berbicaranya. Hal ini bisa dilihat dari seorang dosen yang akan menjaga cara ia berbicara di depan umum dan ia akan menjaga setiap kata yang keluar karena ini menyangkut profesi dia dan juga ia sudah mengetahui mana hal yang patut dan tidak patut, sedangkan seorang tukang becak akan berbicaara apa adanya, nada yang keras agar bisa didengar. Namun yang perlu kita ketahui bahwa berbicara itu HARUS DIMENGERTI orang lain dengan ETIKA yang ada di daerah itu sendiri.
Beberapa hal yang perlu diketahui dalam berbicara sebagai rujukan dalam etika berbicara (secara umum):

1.      Suara jelas namun tidak terlalu keras tidak juga pelan

2.      Tidak membentak lawan atau berbicara keras

3.      Tidak menyidir atau mencela lawan bicara
4.      Tidak sambil makan atau bahkan merokok

5.      Menatap lawan bicara

6.      Tidak mendominasi pembicaraan

7.      Bersikap ramah dan santun

8.      Memperhatikan lawan bicara

9.      Menyimak dan mendengarkan lawan bicara

10.  Hindari perdebatan yang tidak penting

11.  Berbicara sesuai fakta bukan mengada-ada

12.  Berbicara dengan bahasa yang dipahami audience

13.  Hindari perkataan kotor

14.  Tidak membicarakan kejelekan orang lain

15.  Tidak merasa paling pintar dan paling tinggi derajatnya

 Sumber: 
1. http://antoncharlianetika.blogspot.com/2014/01/etika-berbicara.html
2. http://www.google.com
3. KBBI

Tidak ada komentar:

Posting Komentar