Di
dalam sebuah organisasi diperlukan sosok pemimpin yang akan menjalankan fungsi
kepemimpinan. Seorang pemimpin akan bertanggung jawab atas baik/buruknya
organisasi yang dia pimpin. Beberapa pendapat mengenai arti kepemimpinan ini:
a. Kepemimpinan adalah kegiatan
dalam mempengaruhi orang lain untuk bekerja keras dengan penuh kemauan untuk
tujuan kelompok (George P Terry)
b. Kepemimpinan adalah kegiatan
mempengaruhi orang lain agar ikut serta dalam mencapai tujuan umum (H. Koontz
dan C. O’Donnell)
c. Kepemimpinan sebagai pengaruh
antar pribadi yang terjadi pada suatu keadaan dan diarahkan melalui proses
komunikasi ke arah tercapainya sesuatu tujuan (R. Tannenbaum, Irving R, F.
Massarik)
Dapat disimpulkan bahwa kepemimpinan
adalah upaya untuk mempengaruhi orang lain agar memiliki kemauan untuk mencapai
tujuan bersama dan memastikan terjadinya kesatuan visi dalam sebuah kelompok.
Etiket kepemimpinan adalah
cara-cara yang dianggap benar secara umum oleh sekolompok atau suatu komunitas
masyarakat dalam upaya untuk mempengaruhi orang lain untuk mencapai suatu
tujuan bersama yang dimiliki oleh suatu organisasi. Tiga prinsip utama dalam
etiket itu adalah:
a. Respek, menghargai orang
lain, peduli orang lain dan memahami orang lain apa adanya tidak peduli berbeda.
b. Empati, meletakkan diri di
pihak orang lain, sebelum bertindak harus berpikir apa pengaruhnya kepada orang
lain.
c. Kejujuran, harus menilai
situasi dan kondisi di mana kita berkata tidak menyinggung atau mengorbankan
orang lain.
Pepatah Arab yang terkenal di
Indonesia mengatakan “Innamalumamu akhlaqu mas baiat ain humus jahabat
akhlaquhum jahabu” yang artinya suatu umat akan kuat karena berpegang teguh
pada moralitas yang ada namun apabila moral diabaikan maka tunggulah kehancuran
umat tersebut. Pemimpin yang visioner adalah pemimpin yang memiliki kompetensi
untuk mewujudkan visi organisasi secara bersama-sama dengan sumber daya manusia
yang dipimpinnya. Pemimpin harus memiliki rethinking future, kewibawaan, menguasai
masalah, dan mempunyai semangat membara dalam menyelesaikan masalah itu.
Pemimpin itu harus memiliki moralketaqwaan yang mendorong pemimpin itu bersikap
transparan dalam melaksanakan amanah yang diembannya.
Bila pemimpin memiliki
nilai-nilai etika pribadi yang jelas dan nilai-nilai etika organisasi, maka
perilaku etik adalah apa yang konsisten sesuai dengan nilai-nilai tersebut
sehingga Blanchard dan Peale mengemukakan saran untuk menjadi pemimpin etik:
a. Berperilaku sedemikian rupa
sehingga sejalan dengan tujuan anda, jalan yang memberikan makna dan arti hidup
anda. Sebuah tujuan organisasi yang jelas juga akan memperkuat perilaku
organisasi yang etik.
b. Berperilaku sedemikian rupa
sehingga anda secara pribadi merasa bangga akan perilaku anda. Kepercayaan diri
yang diramu dengan kerendahan hati secara seimbang akan menumbuhkan keyakinan
kuat saat anda harus menghadapi sebuah dilema dalam menentukan sikap yang etik.
c. Berperilakulah dengan sabar
dan penuh keyakinan akan keputusan anda dan diri anda sendiri.
d. Berperilakulah dengan teguh,
memiliki ketangguhan untuk tetap pada tujuan dan mencapai apa yang
dicita-citakannya.
e. Berperilakulah secara
konsisten dengan apa yang benar-benar penting.
Secara umum etika sangat dibutuhkan di dalam kehidupan
manusia. Baik buruknya dalam masyarakat bukan menjadi masalah pribadi tetapi
menjadi kepedulian bersama suatu konteks besar. Dalam suatu organisasilah etika
kepemimpinan sangatlah penting. Pemimpin harus membuat keputusan yang tidak
hanya menguntungkan tetapi memikirkan pengaruhnya kepada masyarakat. Pemimpin
yang baik akan mengaplikasikan nilai-nilai etika dalam gaya kepemimpinannya.
Oleh sebab itu ia akan dihormati dan dikagumi karyawannya.
Beberapa komponen dari etika kepemimpinan beserta
pentingnya;
a. Ethical Communication,
menetapkan standar kejujuran untuk setiap bahawannya.
b. Ethical Quallity, bertanggung
jawab dalam memipin, mengendalikan,dan mendanai dalam hal peningkatan kualitas.
c. Ethical Collaboration, bijak
berkolaborasi untuk menciptakan Best practice, memecahkan masalah dan menemukan
isu-isu yang sedang dihadapi organisasi.
d. Ethical Succession Planning,
berprinsip memiliki/menuntut kebutuhan akan oengendalian, memberikan kesempatan
kepada penerus untuk berlatih dan membangun kemampuan kepemimpinan mereka.
e. Ethical Tenure, bekerja atas
permintaan dari entitas, pelanggan, dewan direksi dan para pemegang saham.
Kita sering mengaitkan etika seseorang dari penampilannya. Karakter individu yang sebenarnya akan terlihat ketika individu itu berhadapan dengan tekanan, tantangan atau masalah. Kita bisa memanipulasi orang lain dengan kepintaran, pengalaman dan kekuatan penampilan luar tetapi kualitas hidup sebenarnya dari seseorang adalah waktu. Waktu adalah cara pengujian yang ampuh. Kita membutuhkan waktu untuk mengingat atau mengetahui karakter teman-teman kita.
Di dalam buku 7 Habits of Highly Effective Peeople Stephen R. Covey menjabarkan esensi perwujudan dari upaya kita untuk menjadi seseorang yang seimbang, runtuh dan kuat serta menciptakan sebuah tim yang saling melengkapi berdasarkan rasa menghormati yang menjadi prinsip dari karakter pribadi:
Kita sering mengaitkan etika seseorang dari penampilannya. Karakter individu yang sebenarnya akan terlihat ketika individu itu berhadapan dengan tekanan, tantangan atau masalah. Kita bisa memanipulasi orang lain dengan kepintaran, pengalaman dan kekuatan penampilan luar tetapi kualitas hidup sebenarnya dari seseorang adalah waktu. Waktu adalah cara pengujian yang ampuh. Kita membutuhkan waktu untuk mengingat atau mengetahui karakter teman-teman kita.
Di dalam buku 7 Habits of Highly Effective Peeople Stephen R. Covey menjabarkan esensi perwujudan dari upaya kita untuk menjadi seseorang yang seimbang, runtuh dan kuat serta menciptakan sebuah tim yang saling melengkapi berdasarkan rasa menghormati yang menjadi prinsip dari karakter pribadi:
a. Proactive,menyadari bahwa
kita bertanggung jawab atas pilihan kita
b. Start from the end,
memberikan komitmen atas prinsip dan tujuan mereka
c. Paut First thing First,
mendahulukan yang utama
d. Think win win, berusaha
mencari manfaat bersama dan saling
menghrmati
e. Effective Communication,
berusaha memahami dulu, baru berusaha dipahami
f. Synergy, pemecahan masalah,
meraih peluang dan menyelesaikan perbedaan
g. Sharpen the Faw, memperbaharui
diri secara terus-menerus.
Empat
karakteristik kepemimpinan pribadi:
a. Panutan (hati nurani),
menjadi contoh yang baik
b.
Perintis (visi), Bersama-sama menentukan arah yang dituju
c.
Penyelaras (disiplin): menyusun dan mengelola sistem agar tetap pada
arah yang telah ditetapkan
Pemberdaya
(gairah): memfokuskan bakat pada hasil, bukan pada
metode, lalu menyingkir agar tidak menghalangi dan memberi bantuan jika diminta
Sumber : Buku Etika Karangan Satria Lubis
GOOD TRIMA KASIH
BalasHapus